Apakah kamu pernah mengalami luka di kulit tubuh? Tentu rasanya perih dan kamu langsung mencari cara mengobati luka berair agar cepat kering bukan?
Nah, jika mengalami luka yang berair, penting untuk kamu menjaga kebersihan di sekitar area kulit tubuh yang terluka. Namun, pastikan jangan sampai terpegang atau memegang area sekitar luka, karena akan berpengaruh pada durasi proses penyembuhan luka.
Lantas, luka berair itu seperti apa? Luka terbuka terkadang mengeluarkan air atau bisa juga disebut drainse serosa. Drainase serosa adalah plasma atau cairan darah tanpa protein. Kondisi ini mungkin terjadi akibat adanya kerusakan pada kapiler. Hal ini wajar terjadi pada luka dengan permukaan besar yang membutuhkan balutan.
Cairan pada luka yang terbuka dan berair biasanya berwarna bening hingga kuning, dengan tekstur yang cukup encer, namun lebih kental dari air yang menempel pada penutup luka atau perban.
Keluarnya cairan tersebut hal wajar dan menjadi tanda sedang berlangsung proses penyembuhan. Karena itu, kamu tak perlu khawatir jika mendapati cairan di luka terbuka. Sebab, hal itu normal dan cairan tersebut biasanya akan berhenti dengan sendirinya begitu luka sembuh.
Cara Mengobati Luka Berair Agar Cepat Kering
Lantas, apa yang harus dilakukan jika luka berair berlebihan? Di bawah ini akan dijelaskan cara mengobati luka berair agar cepat kering yang bisa kamu coba.
1. Membersihkan Area Luka
Sebelum membersihkan luka, pastikan tangan kamu dalam keadaan bersih untuk menghindari infeksi. Cuci area luka dengan air bersih atau larutan saline atau bisa juga air garam steril untuk menghilangkan kotoran dan bakteri.
Hindari pemakaian alkohol atau hydrogen peroksida karena bisa menyebabkan rusaknya jaringan kulit dan memperlambat proses penyembuhan.
2. Pendarahan yang Dihentikan
Apabila luka masih berdarah, tekan luka tersebut dengan kain bersih atau kasa steril hingga pendarahan berhenti.
3. Menggunakan Antiseptik
Langkah selanjutnya setelah luka dibersihkan, kamu bisa oleskan antiseptik seperti povidone-iodine atau salep antibiotik seperti Neosporin untuk mencegah infeksi.
4. Menutup Luka
Setelah memakai antiseptik, tutup area luka dengan perban atau plester steril untuk menjaga kelembapan yang maksimal sekaligus melindungi luka dari kotoran dan bakteri. Selain itu, jangan lupa untuk mengganti perban setiap hari atau lebih sering jika perban basah atau kotor.
5. Pastikan Area Luka Tetap Kering
Setelah ditutup dengan perban, usahakan agar luka tidak terkena air terlalu lama. Jadi, saat mandi, kamu bisa menutupnya dengan plastik atau menggunakan perban tahan air.
Kemudian, biarkan luka terbuka selama beberapa waktu setiap hari untuk memberi kesempatan pada udara kering untuk mempercepat proses pengeringan luka. Namun, kamu harus pastikan luka tetap terlindungi dari kotoran dan bakteri.
6. Cek Jika Ada Infeksi atau Iritasi
Apabila luka menunjukkan tanda – tanda infeksi seperti muncul kemerahan, pembengkakan, nyeri yang meningkat, atau terasa hangat, kamu bisa segera hubungi profesional medis. Adanya nanah dan aroma tak sedap juga bisa menjadi tanda infeksi. Hindari menggaruk atau mengelupas keropeng yang terbentuk karena dapat memperlambat proses penyembuhan dan menyebabkan infeksi.
7. Menjaga Apa yang Masuk dari Mulut
Mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin C, protein, dan zinc bisa membantu penyembuhan luka. Adapun makanan yang sebaiknya dikonsumsi antara lain buah – buahan, sayuran hijau, daging tanpa lemak, dan kacang – kacangan.
8. Menjaga Waktu Istirahat
Pastikan kamu mempunyai waktu istirahat yang cukup untuk memberi kesempatan tubuh agar memperbaiki dan menyembuhkan luka.