Mata silinder atau dikenal juga dengan astigmatisme merupakan suatu kondisi mata yang terjadi karena ketidak sempurnaan kelengkungan atau kurvatur pada lensa mata atau biasa disebut kornea
Pada mata normal, kornea memiliki lengkungan atau melengkung seperti bola bundar, sedangkan pada mata penderita silinder, kornea atau lensa mata berbentuk bulat telur atau oval. Hal tersebut membuat penglihatan kabur dan seperti berbayang, sehingga sulit untuk fokus pada objek. Lantas, apa penyebab mata silinder dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasanya yang telah dirangkum dari indozone.
Penyebab Mata Silinder
Menurut American Optometric Association, genetika merupakan faktor penting dalam penampilan mata silindris. Jadi jika ada anggota keluarga inti dengan kelainan mata ini, kemungkinan besar keturunannya juga akan memiliki mata silindris.
Selain faktor genetik, ada penyebab lain mata silindris, di antaranya kelainan mata yang disebabkan oleh ketajaman penglihatan, seperti penipisan kornea, efek samping operasi mata, kerusakan mata yang memengaruhi indera penciuman, retina, dan vitreous.
Selain itu, kelainan refraksi mata seperti rabun jauh dan rabun jauh juga bisa menjadi penyebab mata silindris. dr. Sagung Gede Indrawati, Sp.M(K) dari Fakultas Oftalmologi FK-KMK UGM yang dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada menjelaskan bahwa penyebab mata silindris adalah pertumbuhan asimetris yang terjadi di luar mata.
“Mungkin saja seorang anak dilahirkan sempurna, tetapi dalam proses tumbuh, bola mata juga berubah bentuk, tumbuh tidak simetris, saat lahir simetris, tetapi ketika tumbuh, bola mata berubah bentuk. , berkembang secara tidak proporsional.” karena tumbuh tidak biasa di daerah kornea, kemudian menjadi asimetris dan menjadi silindris,” kata Dr. Sagung.
Gejala Mata Silinder
Tidak semua orang dengan mata silinder akan menyadari bahwa mereka memiliki mata silinder. Hal ini karena gejala mata silinder berbeda-beda pada setiap orang, mulai dari yang ringan hingga yang parah.
Para penderita mata silindris ringan biasanya tidak memiliki masalah serius, sehingga cenderung diabaikan. Namun, secara umum, gejala astigmatisme adalah penglihatan kabur dan berbayang bayang, kabur di semua jarak, objek ganda. Selain itu, gejala lain termasuk penglihatan malam yang buruk, ketegangan mata, persepsi mata yang buruk, seperti kesulitan melihat objek dekat atau jauh dan harus menyipitkan mata untuk lebih fokus.
Cara Mengatasi Mata Silinder
dr. Sagung Gede Indrawati, Sp.M(K) menyarankan jika Anda mengalami gejala mata silinder, segera periksakan ke dokter spesialis mata untuk penanganan yang lebih akurat. Menurut dia, pemeriksaan optik dengan refraktometer otomatis bukanlah acuan untuk menentukan hasil kacamata yang dibutuhkan, apakah mata dalam bentuk subtraktif, silindris atau gabungan.
Hal ini karena sebagian besar instrumen ini juga tidak dikalibrasi, bahkan jika dikalibrasi tidak dapat membaca fungsi mata manusia.
“Memang ada beberapa pasien yang diperiksa secara optik. Hal ini tidak salah, tetapi hasil kaca yang diperlukan, apakah negatif, apakah silinder atau hibrida, tidak ditentukan semata-mata oleh alat baca. Terutama untuk anak-anak ada lebih banyak kesalahan. Komputer tidak selalu deskriptif, jadi harus langsung ke pasien, tidak mengandalkan angka di mesin,” jelas dokter. Sagung.
itulah penjelasan dan penyebab dari kelainan mata silindris atau astigmatisme yang telah dirangkum dari beberapa sumber artikel Kesehatan.